
Bandingkan bila tanaman dibiarkan secara alami mengeluarkan anak. Induk dari biji berumur 2 tahun setinggi 50 cm butuh waktu 1 tahun untuk melahirkan 1 anak. Sementara dengan cara direbahkan, waktu perbanyakan lebih singkat. Dalam 3 bulan diperoleh lebih banyak anakan. Maklum sekali merebahkan muncul anakan dari pangkal batang, ketiak daun, dan tanaman baru hasil rundukan itu sendiri.
Kelebihan lain, dengan teknik merundukkan batang, dominasi apikal berkurang. Dominasi itu menghambat tunas di ketiak daun dan pangkal batang. Akibatnya tanaman hanya tumbuh satu ke atas. Bila ia berkurang, tunas-tunas lain yang dorman terpacu untuk tumbuh.
Selain itu, dengan merunduk risiko kematian nepenthes dapat diminimalisir. Ini karena tanaman baru dipisahkan ketika akar serabut di antara ruas daun telah terbentuk dengan baik. Perbanyakan dengan cara merunduk dapat dilakukan pada hampir semua jenis nepenthes berbatang panjang. Syaratnya, tinggi tanaman minimal 50 cm dan batang cukup lentur sehingga bisa dilengkungkan ke bawah.
Perbanyakan dengan teknik merunduk dapat digabung dengan setek batang. Setek batang dilakukan pada tunas yang tumbuh di ketiak daun setelah rundukan telah berakar dan dipisahkan dari tanaman induk.
Menurut M Apriza Suska, hobiis di Bogor, tunas di ketiak daun tumbuh bila batang yang dirundukkan dilukai. ?Sedangkan jika tidak dilukai, anakan hanya muncul di pangkal batang saja,? ujarnya. Itulah yang terjadi pada Wahyu Adi Hobiis di Malang, Jawa Timur. Penasaran? Berikut cara perbanyakan periuk kera dengan cara merundukkan batang.
1. Pilih pilih tanaman induk dewasa, kira-kira umur minimal 6 bulan dengan panjang batang minimal 50 cm.
2. Siapkan satu pot berisi media campuran cocopeat dan arang sekam, perbandingan 1:1, atau sphagnum moss. Letakkan pot ini sejajar dengan pot berisi tanaman yang akan dirundukkan. Nepenthes yang akan dirundukkan ditaruh di tempat teduh.
3. Lukai batang nepenthes pada jarak 30 cm dari pangkal batang. Pelukaan batang merangsang pertumbuhan akar serabut lebih cepat. Luka berbentuk segitiga pada satu sisi itu ditempelkan ke media. Bagian luka dibuang sekitar 1 /4 dari diameter batang.
4. Lengkungkan batang kantong semar ke pot ke-2 dengan bagian luka berada di bawah. Lalu jepit batang yang direbahkan dengan kawat atau lidi agar tidak bergeser.
5. Tutupi bagian yang luka dengan media lalu siram sampai jenuh. Penyiraman seperti biasa, satu hari sekali, agar media tetap lembap. Nepenthes menyukai kelembapan udara antara 50 -80%. Semprotkan vitamin B1 dengan dosis 70 ppm setiap hari agar tanaman lebih segar.
6. Akar serabut di antara ruas daun yang dilukai tumbuh satu bulan kemudian. Kantong semar itu dapat dipisahkan dari tanaman induk 2-3 bulan kemudian.
7. Tunas di ketiak daun dan pangkal batang muncul 3 minggu kemudian. Potong batang di antara ruas daun setelah tunas di ketiak daun memproduksi daun pertama dengan panjang 2, 5 -4 cm atau 2 -3 bulan setelah tanaman rundukkan dipisahkan dari induk. Lalu tanam setek itu di pot berdiameter 8 cm berisi media. Perlakuan itu sama dengan perbanyakan dengan setek batang.
8. Kini kantong semar yang Anda koleksi telah beranak pinak. (Rosy Nur Apriyanti)
No comments:
Post a Comment