Thursday, November 30, 2006

Apa? Tanaman Karnivor?

Republika Online -- Minggu, 19 September 2004

Kalian yang sering nonton film kartun petualangan, pasti pernah melihat jenis tanaman yang satu ini. Tanaman pemangsa. Tanaman ini juga biasa disebut tanaman karnivor. Takut? Wah, kalau kamu takut, itu tandanya belum tahu. Tanaman karnivor ini ada yang hidup di air dan di darat. Sejumlah tanaman Utricularia dan Aldrovanda yang hidup di air menangkap larva nyamuk.

Tanaman yang tumbuh di alam bebas menangkap serangga terbang, laba-laba, jangkrik, semut. Tanaman karnivor menarik perhatian serangga, menangkapnya, membunuh dengan enzim yang berupa getah dari daun, lalu menyerap zat-zat dari mangsanya.

Tapi, tak seluruhnya makan dengan cara yang sama. Sebab, ada yang menyerap zat makanan dari kotoran hewan. Ada juga yang mengandalkan bakteri pembusuk untuk menguraikan mangsa yang tertangkap. Ada lebih dari 600 spesies dan subspesies tanaman karnivor. Yang jenis spesiesnya paling banyak adalah genus Utricularia.

Tanaman karnivor terbesar adalah dari genus Nepenthes, mereka mempunyai batang rambat yang bisa tumbuh sampai puluhan meter panjangnya. Kantongnya bisa menangkap serangga kecil. Mangsa terbesar yang bisa ditangkapnya sebesar kodok. Tapi, itu jarang.

Binatang besar itu biasanya sudah sakit dan susah jalan. Nah, di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya tumbuh Nepenthes. Salah satunya yang kita kenal adalah 'kantong semar' (Nepenthes Sp). Jadi, perlukah kita takut pada tanaman karnivora? Mmm... ya, selama tubuhmu sebesar semut.

Sebab, bila ukuran tubuhmu seperti sekarang ini, enzim yang mereka hasilkan amatlah lemah. Bahkan, bila kamu jatuh ke atas serumpun tanaman karnivor sekalipun. Tapi, sebaliknya habitat tanaman karnivor sebagian besar sudah dirusak oleh manusia. Tanaman karnivor banyak yang mati karena polusi. Jadi, sudah banyak jenis yang punah.

Datanglah, Kau Kutangkap ...

Beberapa jenis tanaman mempunyai bagian berwarna mencolok pada perangkap mereka. Itu untuk menarik mangsa. Ada juga yang mengeluarkan aroma yang manis. Pada bagian-bagian tanaman yang lengket, licin, dan basah itu membuat serangga yang tertangkap sulit untuk menyelamatkan diri. Ada lagi yang berbentuk kantong, seperti 'kantong semar'.

Di bagian dalam tanaman ada bulu-bulu halus. Begitu serangga masuk ke kantong, sulitlah ia melarikan diri. Ada lagi trik lainnya seperti 'rahang' penangkap yang dilengkapi alat penyedot. Serangka yang tertangkap pun diserap zat tubuhnya. Tinggallah sisanya tubuhnya yang kering.

Source : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=172899&kat_id=298&kat_id1=&kat_id2=

No comments: